Rabu, 12 Desember 2012
KOMUNIKASI
Pada dasarnya mereka mengaum. Jadi apakah mereka mengaum dengan pelan agar bisa dikatakan berbisik?
Tidak...
Mereka menggunakan insting bila diperlukan, kadang gerakan tubuh.
Mengeluarkan suara adalah salah satu bagian cara mereka untuk berkomunikasi.
Begitu pula dengan manusia. Berbicara adalah salah satu cara berkomunikasi. Ada yang berkata, "Manusia menggunakan 'feeling' bukan 'insting'." Itulah yang membedakan manusia dengan hewan.
Terkadang berbicara tidak berguna apabila tidak diikuti dengan perasaan (feeling).
Terkadang manusia menanggalkan kemanusiaannya dengan berbicara tanpa perasaan...
Minggu, 18 November 2012
Sesuatu yang Tak Terpikirkan
Terkadang kita terlalu fokus pada pemikiran buruk sehingga melupakan pemikiran baik.
Padahal tidak ada salahnya juga berpikiran baik. Ataupun orang banyak berkata pemikiran positif.
Saya bagi salah satu contoh yang saya dapat tadi malam beberapa jam yang lalu...
Saat itu saya sedang bersama kekasih saya, akan pulang. Saya kenakan sepatu pemberiannya yang sudah diberikan hampir setahun lalu. Sepatu itu sudah mulai tidak nyaman dipakai, bahkan warnanya sudah pudar dan hampir lepas tapaknya.
Tampaknya sepatu ini sudah mulai tiba ajalnya.
Sejenak kemudian, saat saya mulai menaiki kendaraan, sekelebat pikiran juga teringat pada baju pemberiannya yang sudah mulai pudar dan longgar dimana-mana. Memang dibarikan 2 tahun lalu. Baju itu hampir pasti akan dijadikan kain lap dalam waktu dekat.
Pikiran saya pun mulai berkreasi...
Terpikir bahwa "semua pemberiannya sudah mulai rusak, apakah hubungan ini juga rusak?"
Sejenak hampir saja terbawa kepada pemikiran buruk bahwa hubungan kami sudah lama berlangsung, haruskah saya berpindah?
Tetapi tidak terjadi...
Tiba-tiba saja pemikiran saya teralihkan oleh pemikiran "Hubungan kami sudah lama berjalan, dan semua barang pemberiannya sudah mulai rusak atau bahkan sudah rusak tetapi ternyata dia masih tetap di sana dan baik adanya. Cintanya tetap bertahan."
Ntah darimana saya bisa mendapat pemikiran seromantis ini. Mungkin refleksi dari kasih yang ia berikan selama ini.
Tuhan, terima kasih...
Kamis, 18 Oktober 2012
Telur Itu Telah Menatas
Hari ini kayanya ga bahas yang berat-berat lagi deh, tapi ga ringan-ringan juga. Hahaha...
Bingung nih ye? Sekali-kali coba kita bahas teknologi ya.
Beberapa waktu yang lalu Twitter mulai mempersempit gerakan aplikasi dan layanan di luar kepemilikan Twitter. Dimulai dari Twitter yang membuat layanan "image" yang membuat pihak Twitpic berang.
Sekarang Twitter mulai menggunakan kebijakan token yang membuat banyak aplikasi twitter pihak ke tiga menjadi pusing tujuh keliling. Token itu adalah semacam authentication link yang mengizinkan aplikasi tertentu untuk menge-post ke dalam twitter. Hal inilah yang mulai ditekan pihak official Twitter. Mereka mulai membatasi jumlah token yang ada.
Adalah satu perusahaan Tapbot yang menjadi pembuat aplikasi "Tweetbot" yang tersohor dikalangan para pengguna iPhone dan iPad. Aplikasi yang bagus dan bisa dikatakan sempurna bagi penggunanya. Beberapa waktu lalu Tapbot mengumumkan bahwa mereka sedang membuat aplikasi Tweetbot untuk Mac OSX. Banyak yang menyambut gembira keputusan ini. Tak lama kemudian muncullah aplikasi beta dari Tweetbot. Saya termasuk salah satu penggunanya, dan bisa dikatakan sangat lengkap fiturnya. Tak berapa lama kemudian pihak Tapbot mengatakan dalam blog mereka bahwa sudah ada update baru dan "beta" yang lama sudah tidak bisa dipakai lagi. Jadi semua pengguna diharuskan mengupdate ke Tweetbot Beta terbaru.
Selasa, 02 Oktober 2012
Bekerja Efektif dan Berpegang pada Hasil
Namanya Steve Jobs, yang merupakan warga negara Amerika Serikat. Pernah ia berkata "I want to put a ding in the universe" sebuah kalimat yang benar-benar menjadi kenyataan. Sejarah tentang hidupnya mungkin akan dituangkan kemudia hari. Saat ini saya sangat tertarik membagikan beberapa kalimat-kalimat inspirasional yang pernah ia katakan.
"Being the richest man in the cemetery doesn’t matter to me … Going to bed at night saying we’ve done something wonderful… that’s what matters to me.” [The Wall Street Journal, May 25, 1993]
Yap, itulah salah satu kata-kata yang menjadi inspirasi saya. Ia merupakan orang yang terkenal dengan sifat perfeksionisnya. Seorang yang sangat presisi dalam berkarya. Kadang ketika melihat hasil pekerjaannya saya menyebutnya "karya" bukan "produk".
“Innovation has nothing to do with how many R&D dollars you have. When Apple came up with the Mac, IBM was spending at least 100 times more on R&D. It’s not about money. It’s about the people you have, how you’re led, and how much you get it.” [Fortune, Nov. 9, 1998]
Minggu, 30 September 2012
Butiran Hujan
Malam ini ketika dalam perjalanan pulang menaiki sepeda motor, mendadak hujan pun turun dan membasahi jalanan yang semula kering. Disitulah dalam sekejap saya melihat keindahan yang sangat alami yaitu bagaimana butiran air menghujam tanah kering secara bertubi-tubi mengakibatkan debu jalanan naik dan berpadu dengan lampu-lampu kendaraan yang menyorot seakan membentuk suatu cahaya yg sekilas tampak indah di atas aspal.
Ternyata keindahan itu tidak hanya diam tetapi juga dalam sekelebat, saya termasuk beruntung menyadari dan menikmatinya. Maksud saya tidak semua orang dapat menyadarinya bukan?
Keindahan juga membutuhkan kesadaran.
Sabtu, 18 September 2010
PERBEDAAN ADALAH SESUATU YANG SEHARUSNYA DITERIMA, BUKAN DIUBAH.
Pernahkan kita mendengar tentang kata “perbedaan”? Kadang secara sadar atau tidak, kita menanggapi segala sesuatu yang berbeda dengan tidak adil. Kita seakan-akan terkena sugesti bahwa sesuatu yg berbeda itu adalah tidak seharusnya, dan sesuatu yang “tidak seharusnya” itu hendaknya diubah menjadi seharusnya. Bukankah itu egois? Ya, kita cenderung bertindak seperti itu.
Berikut ada sebuah cerita kecil yang mungkin bisa memberi pengertian kepada pembaca yang terhormat sekalian.
Suatu hari, seorang anak mendatangi ayahnya dengan perasaan gundah yang luar biasa. Sang ayah sedang berada di dalam taman rumah yang sangat ditanami bermacam-macam tanaman.
Sang anak berjalan pelan ke arah sang ayah dan memanggilnya pelan, “Ayah...” Sang ayah kemudian menoleh dan tersenyum sambil bertanya, “Ya anakku... Apa yang membawamu kemari di pagi hari ini?”
Sang anak pun kemudian ikut memandangi bunga yang sedang diurus sang ayah dengan muka gusar dan mulai berkata “Ayah, saya sedang gusar.”
Sang ayah pun berhenti kemudian mengajak sang anak untuk duduk di tengah taman itu. “Nah, ceritakanlah nak... Apa yang sedang kamu gusarkan?”
“Ayah, saya semakin ragu dengan pernikahan kami. Ternyata banyak perbedaan yang kami miliki. Semakin lama kami hidup bersama, semakin banyak hal yg malah membuat saya pesimis.” Sang anak melihat sang ayah dengan wajah sedih.
Sang ayah tertawa dan berkata, “Coba lihat mawar itu nak...” Menunjuk pada mawar putih yang ada sudut taman, “Kamu tahu nak? Mawar putih itu sebenarnya bukan mawar yang ayah ingin tanam, penjual bibitnya salah memberi bibit kepada ayah.”
“Meskipun mawar putih berbeda dari yang kita harapkan, apakah kita mencoba membuatnya menjadi merah dengan cara di beri cat mungkin? Tidak... Bukan begitu cara kita menanggapi situasi seperti itu.”
Sang ayah kemudian mengajak sang anak berjalan mengelilingi taman tersebut. “Ayah membiarkannya tumbuh, dan mencoba menikmati apa yang indah dari dalam bunga itu. Malah sekarang salah satu tumbuhan favorit ayah sekarang adalah mawar putih itu.”
“Lihatlah taman ini nak... Isinya terdiri dari bermacam-macam tumbuhan. Bayangkan apabila taman ini isinya mawar putih semua. Tentu tidak akan semenarik ini. Nikmatilah perbedaan yang ada Nak! Jangan biarkan rasa egois itu memenuhi diri mu! Kita semua diciptakan berbeda oleh Tuhan, tidak ada yang sama. Ingatlah itu nak!”
Sang anak pun mulai mengangkat kepalanya dan senyum lebar memenuhi wajahnya, “Iya ayah! saya mengerti sekarang. Saya telah menjadi egois.”